Kamis, 17 Mei 2012

Bab 6 Translasi Mata Uang Asing

Alasan-Alasan Melakukan Translasi Perusahaan dengan operasi di DN/LN , L/K konsolidasi penting agar pengguna memahami secara utuh. L/K anak perusahaan LN yang berdenominasi dalam mata uang asing disajikan ulang dengan mata uang induk perusahaan. Proses penyajian ulang informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya di sebut TRANSLASI. Translasi menyebabkan kesulitan dalam menentukan keuntungan dan kerugian antar perusahaan (dalam satu korporasi) maupun antar periode. Tantangan inilah yang mempengaruhi evaluasi kinerja mnajemen. Latar Belakang dan Terminologi Translasi tidak sama dengan konversi. Translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter. Dalam translasi tidak ada pertukaran fisik dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi seperti bila dilakukan konversi. Pasar uang merupakan tempat jual-beli mata uang negara-negara dagang utama. Tempat inilah yang menjadi tempat transaksi perdagangan, transfer pembayaran kredit, dan pengiriman barang sehingga para pelaku bisnis terlindung dari resiko ketidakstabilan nilai tukar. Transaksi mata uang asing terjadi di pasar spot, forward, dan swap. 1. Mata uang yang diperjualbelikan pada spot harus dikirimkan secepatnya. 2. Transaksi pada forward adalah perjanjian untuk melakukan pertukaran suatu mata uang dengan jumlah tertentu ke dalam mata uang lain pada suatu tanggal di masa depan. 3. Transaksi swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward atau melibatkan pembelian forward dan penjualan spot atas mata uang secara bersamaan. Istilah Translasi Mata Uang Asing Atribut Mata uang fungsional Konversi Kurs historis Diskonto Mata uang lokal Posisi aktiva bersih beresiko Pos-pos moneter Mata uang asing Mata uang pelaporan L/K dalam mata uang asing Tanggal penyelesaian Transaksi mata uang asing Kurs spot Translasi mata uang asing Tanggal transaksi Operasi Luar Negeri Penyesuaian translasi Kontrak pertukaran forward Unit pengukuran Permasalahan Karena volatilitas kurs nilai tukar Eropa, Amerika dan Asia berfluktuasi, translasi menimbulkan keuntungan/kerugian. (Lihat di www.federalreserve.gov/releases/H10/hist/)Pada 1 Januari 2002, euro secara resmi menjadi mata uang dari 12 negara Eropa. Pada Mei 2004 lebih dari 10 negara-negara Uni Eropa lain menyusul. Pengaruh Alternatif Kurs Translasi Terhadap L/K Kurs nilai tukar untuk translasi mata uang asing menjadi mata uang domestik terdiri dari: 1. Kurs Kini 2. Kurs Historis 3. Kurs Rata-rata Penggunaan kurs nilai tukar historis melindungi L/K dari keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing. Transaksi mata uang asing terjadi saat perusahaan membeli/menjual barang (pembayaran dalam mata uang asing atau perusahaan meminjam/meminjamkan mata uang asing), sedang translasi diperlukan untuk mempertahankan catatan akuntansi dalam mata uang perusahaan pelapor. Transaksi Mata Uang Asing Perspektif Transaksi TunggalPenyesuaian nilai tukar diperlakukan sebagai penyesuaian terhadap akun transaksi dan penyelesaianya merupakan satu peristiwa tunggal. Perspektif Dua Transaksi Penagihan piutang dalam krona dianggap sebagai peristiwa terpisah dari penjualan yang menyebabkan timbulnya piutang. Translasi Mata Uang Asing Metode Kurs Tunggal Penerapan satu kurs nilai tukar, yaitu kurs kini atau kurs penutupan untuk seluruh aktiva dan kewajiban lancar. Metode Kurs Berganda Menggabungkan kurs nilai tukar historis dan kurs nilai tukar kini dalam proses transaksi. Ada 3 metode, yaitu: Metode kini-nonkini, Metode Moneter-nonmoneter, dan Metode Temporal. Perkembangan Akuntansi Translasi Sebelum 1967 Praktek akuntansi perusahaan AS dipandu oleh Accounting Research Bulletin (ARB) No. 4 yang kemudian terbit kembali sebagai Bab 12 ARB No. 43. 1965 - 1975 Menurut ARB No. 43, persediaan boleh ditranslasi dengan kurs historis, Hutang jangka panjang ditranslasi dengan kurs kini. Accounting Board Opinion No. 6 tahun 1965 membolehkan mentranslasi hutang piutang dengan kurs kini. 1975 - 1981 Untuk mengakhiri polemik translasi, FASB mengeluarkan FAS No. 8 tahun 1975 yang mengharuskan menggunakan translasi temporal dan keuntungan/kerugian translasi dan transaksi harus diakui sebagai laba/rugi selama periode perubahan nilai tukar. 1981 - Kini FASB mengundang komentar publik yang tidak puas atas FAS No. 8. Akhirnya terbitlah Statement of Financial Accounting Standards No. 52 tahun 1981. Isi SFAS No. 52 SFAS No. 52 mengakui sudut pandang induk maupun anak perusahaan sebagai kerangka dasar pelaporan yang sah. Dalam L/K konsolidasi mata uang primer yang digunakan setiap entitas disebut mata uang fungsional (functional currency). Jadi mata uang fungsional setiap entitas merupakan mata uang lingkungan ekonomi utama di mana perusahaan beroperasi. Penentuan mata uang fungsional menentukan pula pilihan metode translasi untuk konsolidasi dan perlakuan keuntungan/kerugin kurs. Pilihan Metode Translasi 1. Translasi apabila Mata Uang Lokal Merupakan Mata Uang Fungsional 2. Translasi apabila Dolar AS Merupakan Mata Uang Fungsional 3. Translasi apabila Mata Asing Merupakan Mata Uang Fungsional Sumber : Bapak Sigit Sukmono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar